Jumat, 17 April 2015

Cerita dibalik Pempek

Mungkin sejumlah orang banyak ada yang belum mengetahui sejarah makanan khas Palembang,  yaitu Pempek. Dibalik kegurihannya tersimpan sejarah yang unik. Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina sedangkan "koh", yaitu sebutan untuk lelaki muda keturunan Cina.

Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.


Pada awalnya pempek dibuat dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah. Juga sudah ada yang menggunakan ikan dencis , ikan lele serta ikan tuna putih.

Begitu banyak Jenis-Jenis Pempek yang da di Indonesia salah satunya adalah,  Pempek Kapal Selam, Pempek Kapal selam merupakan pempek yang sudah umum ditelinga masyarakat Indonesia. Selain karena rasanya juga karena ukurannya yang di atas rata-rata pempek umumnya. Dan ada juga  Pempek Lenjer.


Pempek lenjer merupakan pempek yang bahan dasarnya sama dengan pempek kapal selam, namun tidak diisi dengan telor, hanya dibuat panjang yang pada saat dihidangkan akan dipotong kecil. Dan Pempek Keriting. Pempek keriting merupakan pempek yang unik bentuknya, menyerupai kerupuk. Pempek ini dapat disajikan dengan direbus, atau digoreng jika suka makanan yang gurih dan crispy yang dijamin akan memberikan sensasi yang beda. Dan da juga Pempek KulitPempek ini terbuat dari kulit ikan, berbentuk bulat pipih yang apabila digoreng akan menimbulkan aroma dan rasa yang khas. Dan  Pempek Pistel.
Pempek ini mirip dengan pempek kapal selam namun lebih kecil, dan umumnya bagian bawahnya diberi ulir. Berisi ebi dan pepaya serut.  Dan Pempek Telor Pempek ini miniaturnya pempek kapal selam, dan juga Pempek Adaan.
Pempek ini dibuat bulat, apabila digoreng akan memberikan sensai gurih dan garing diluar, namun lembut di dalam, dan  Pempek Panggang/ Tunu. Adalah pempek yang selama pembuatannya sama sekali nggak terkena minyak penggorengan. Usai dibentuk bulat-bulat dan diisi, pempek ini langsung dipanggang. Isi tunu sendiri bermacam macam, ada yang mengisi dengan ikan kering dan kecap asin, tapi ada juga yang mengisi dengan ebi, kecap manis dan cabai. Biasanya pempek ini menjadi ukuran pintar tidaknya seseorang dalam membuat pempek. Karena dengan tidaknya adonan tersentuh minyak, maka kita bisa merasakan apakah pempek tersebut amis ikan atau tidak. Jika amis, bisa dipastikan terdapat kesalahan dalam pembuatannya, dan ada juga Pempek Lenggang.


Pempek yang dicampur dengan telur bebek kemudian diletakkan di daun pisang yang sudah dibentuk seperti piring dan dibakar. Bisa juga digoreng. Meski sama sama enak, namun pempek lenggang panggang ini lebih populer dibanding lenggang goreng. Itulah diantaranya sejarah Pempek Palembang dan Beberapa jenis-jenis pempek Palembang. Semoga budaya dan kuliner Indonesia tetap Berjaya.
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar