Rabu, 29 April 2015
Resep Tekwan
BAHAN:
2 sendok makan margarin
15 gram jamur kuping, seduh lalu potong-potong
25 gram bunga sedap malam, seduh lalu potong-potong
125 gram bengkuang, potong korek api
25 gram soun, rendam lalu potong-potong
1 sendok makan daun seledri, potong-potong
1/2 sendok teh cuka
5 sendok makan bawang goreng
2.000 ml air
BUMBU HALUS:
3 siung bawang putih
1/2 sendok teh merica bubuk
4 sendok teh garam
1 sendok teh gula pasir
BAHAN BULATAN TEKWAN
250 gram daging udang, kupas, ambil kulitnya untuk kaldu
1 putih telur
3/4 sendok teh garam
1/4 sendok teh gula pasir
1/8 sendok teh merica bubuk
1 sendok makan tepung kanji
CARA MEMBUAT
1. Bulatan tekwan: blender udang sampai lembut di dalam Blender .
Aduk udang cincang, putih telur, tepung kanji, garam, gula, dan merica. Sisihkan.
2. Didihkan air dan kulit udang sampai mendidih, saring. Buang kulitnya.
Bulatkan adonan di atas lalu masukkan ke dalam kaldu. Setelah terapung,
matikan kaldu. Keluarkan bulatan tekwan.
3. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan bulatan tekwan, bengkuang,
bunga sedap malam, soun, dan jamur. Aduk rata.
4. Tuang ke dalam kaldu lalu tambahkan daun seledri dan cuka. Didihkan.
5. Sajikan panas dengan taburan bawang goreng.
Senin, 27 April 2015
Minggu, 26 April 2015
PINDANG TULANG KHAS PALEMBANG
Bahan-bahan dasar
-
Tulang iga sapi 1kg, potong dan cuci bersih
- Bawang merah 3 butir, bakar sebentar
- Cabai merah 12 buah, bakar sebentar
- Lada ½ sendok teh
- Gula pasir 1 sendok teh
- Garam 1 sendok teh
- Air 1 liter
- Bawang goreng
Bumbu-bumbu
- Bawang merah 6 butir, tumbuk
kasar
- Bawang putih 3 siung, tumbuk kasar
- Tomat 2 buah, potong-potong
- Jahe 3 cm, memarkan
- Lengkuas 4 cm, memarkan
- Serai 2 batang, memarkan
- Daun salam 4 lembar
- Gula merah 20 gram
- Air asam jawa 20 gram
- Kecap manis 1 sendok makan
- Kecap asin 2 sendok makan
Cara membuat/mengolah pindang tulang khas Palembang
- Bawang putih 3 siung, tumbuk kasar
- Tomat 2 buah, potong-potong
- Jahe 3 cm, memarkan
- Lengkuas 4 cm, memarkan
- Serai 2 batang, memarkan
- Daun salam 4 lembar
- Gula merah 20 gram
- Air asam jawa 20 gram
- Kecap manis 1 sendok makan
- Kecap asin 2 sendok makan
Cara membuat/mengolah pindang tulang khas Palembang
1. Air direbus sampai mendidih,
lalu masukkan tulang iga sapi bersama bawang merah
dan bawang putih yang sudah ditumbuk kasar.
2. Tambahkan semua bumbu yang tersedia. Aduk rata dan dimasak hingga mendidih.
3. Buang busa yang timbul akibat dari rebusan tulang iga sapi.
4. Masukkan lada, gula, garam, bawang merah serta cabai bakar. Dimasak lagi sampai
tulang iga sapi empuk serta matang.
5. Angkat dan taburi bawang goreng atasnya.
6. Pindang tulang Palembang siap disajikan.
Senin, 20 April 2015
Resep Pempek
Siapa yang tidak mengenal pempek atau disebut juga empek-empek. Aneka
jajanan yang sudah sangat terkenal ini adalah kuliner asli Palembang
dengan adonan dasar campuran tepung sagu dan ikan serta disajikan dengan
kuah cuka. Berikut kami bagikan resep dan bahan dasar pembuatan empek2,
karena bila kita sudah mengetahui cara membuat adonana dasar pempek ini
maka beragam jenis dan macam-macam variasi pempek akan mudah untuk
dibuat. Ada banyak jenis pempek, seperti kapal selam, lenjer, pempek
kulit, pempek keriting dan masih banyak yang lainnya. Awalnya ikan
belida yang digunakan, akan tetapi jenis ikan-ikan lain yang juga bisa
digunakan sebagai alternatif seperti ikan tenggiri yang umum digunakan,
selain itu ikan gabus dan ikan parang-parang juga memberikan rasa yang
gurih.
Bahan :
- ½ kg daging ikan tenggiri
- ½ kg tepung sagu tani
- 2 bh telur
- 1½ sdt garam
- 250 cc air dingin
- 1 sdt vetsin
- Daging ikan dihaluskan sampai lembut,
- Campurkan telur, garam, vetsin dan tuang air dingin sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai merata. Tambahkan tepung sagu uleni hingga rata.
- Bentuk adonan sesuai jenis pempek*.
- Setelah adonan terbentuk lalu direbus dalam air yang banyak sampai mengapung.
- Goreng dahulu sebentar lalu diiris-iris sebelum dihidangkan dengan kuah cuka.
RESEP CUKO/ CUKA PEMPEK :
1. Resep Sederhana :
Bahan : bawang putih, cabe rawit, air, garam, perasan air asam jawa, gula aren, bisa tambah vetsin.
Cara Membuat : Semua bahan dimasak lalu disaring.
2. Resep Komplit :
1. Resep Sederhana :
Bahan : bawang putih, cabe rawit, air, garam, perasan air asam jawa, gula aren, bisa tambah vetsin.
Cara Membuat : Semua bahan dimasak lalu disaring.
2. Resep Komplit :
Bahan :
- 500 gram gula aren
- 50 gram asam jawa, peras dengan air sedikit
- 4 sendok teh cuka putih (boleh tidak)
- 5 gelas air
Haluskan :
- 5 siung bawang putih
- 2 sdm ebi
- 10 buah cabe rawit (disesuiakan)
- 1 sdm tongcai berikut tangkainya
- 1 sdm garam (disesuaikan)
- Didihkan air dan gula merah, asam jawa, air, dan cuka dengan api kecil , setelah gula larut, angkat lalu saring.
- Masukkan bahan yang sudah dihaluskan.
- Memasukkan cabe, garam sebaik nya sambil di cicipi, disesuaikan dengan selera.
- Didihkan kembali lalu angkat.
- Jika ingin cuko nya enak ulek campuran cabe dan bawang putih sehari sebelumnya.
- Gula merah yg dipakai sebaiknya gula batok yang tidak berbau angit sehingga adonan cuko tidak terasa pahit.
- Ebi halus juga, boleh dipisah seperti halnya cabe rawit tadi, pada saat makan baru dicampurkan, agar aromanya ebi tetap muncul.
- Untuk memperoleh cuko yg sedap dan beraroma, inapkan cuko sehari.
Jumat, 17 April 2015
Cerita dibalik Pempek
Mungkin sejumlah orang banyak ada yang belum mengetahui sejarah
makanan khas Palembang, yaitu Pempek. Dibalik kegurihannya tersimpan
sejarah yang unik. Menurut
sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke
Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II
berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek
diyakini berasal dari sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua
keturunan Cina sedangkan "koh", yaitu sebutan untuk lelaki muda
keturunan Cina.
Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617
seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai
Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi
yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan
dipindang. Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging
ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan
baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh
karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan
tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.
Pada awalnya pempek dibuat dari ikan belida.
Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut
diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang
tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga
jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga
jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan
ikan sebelah. Juga sudah ada yang menggunakan ikan dencis , ikan lele serta
ikan tuna putih.
Begitu banyak Jenis-Jenis Pempek yang da di Indonesia salah
satunya adalah, Pempek Kapal Selam, Pempek
Kapal selam merupakan pempek yang sudah umum ditelinga masyarakat Indonesia.
Selain karena rasanya juga karena ukurannya yang di atas rata-rata pempek
umumnya. Dan ada juga Pempek
Lenjer.
Pempek lenjer merupakan pempek yang bahan dasarnya sama dengan pempek kapal
selam, namun tidak diisi dengan telor, hanya dibuat panjang yang pada saat
dihidangkan akan dipotong kecil. Dan Pempek Keriting. Pempek keriting merupakan pempek yang unik
bentuknya, menyerupai kerupuk. Pempek ini dapat disajikan dengan direbus, atau
digoreng jika suka makanan yang gurih dan crispy yang dijamin akan memberikan
sensasi yang beda. Dan da juga Pempek KulitPempek ini
terbuat dari kulit ikan, berbentuk bulat pipih yang apabila digoreng akan
menimbulkan aroma dan rasa yang khas. Dan Pempek Pistel.
Pempek ini mirip dengan pempek kapal selam
namun lebih kecil, dan umumnya bagian bawahnya diberi ulir. Berisi ebi dan
pepaya serut. Dan Pempek Telor Pempek ini
miniaturnya pempek kapal selam, dan
juga Pempek Adaan.
Pempek ini dibuat bulat, apabila digoreng
akan memberikan sensai gurih dan garing diluar, namun lembut di dalam, dan Pempek Panggang/ Tunu. Adalah
pempek yang selama pembuatannya sama sekali nggak terkena minyak penggorengan.
Usai dibentuk bulat-bulat dan diisi, pempek ini langsung dipanggang. Isi tunu
sendiri bermacam macam, ada yang mengisi dengan ikan kering dan kecap asin,
tapi ada juga yang mengisi dengan ebi, kecap manis dan cabai. Biasanya pempek
ini menjadi ukuran pintar tidaknya seseorang dalam membuat pempek. Karena
dengan tidaknya adonan tersentuh minyak, maka kita bisa merasakan apakah pempek
tersebut amis ikan atau tidak. Jika amis, bisa dipastikan terdapat kesalahan
dalam pembuatannya, dan ada juga Pempek Lenggang.
Pempek yang dicampur dengan telur bebek kemudian diletakkan di daun pisang
yang sudah dibentuk seperti piring dan dibakar. Bisa juga digoreng. Meski sama
sama enak, namun pempek lenggang panggang ini lebih populer dibanding lenggang
goreng. Itulah
diantaranya sejarah Pempek Palembang dan Beberapa jenis-jenis pempek Palembang.
Semoga budaya dan kuliner Indonesia tetap Berjaya.
Langganan:
Postingan (Atom)